Sekte Sesat

Saya malas sekali menyimak berita-berita yang terjadi di dalam negeri saat ini, iramanya tak pernah berubah, kebanyakan aura berita negatifnya, dan yang terakhir saya simak adalah masih belum dewasanya kita menyikapi perbedaan, perbedaan masih terus dianggap sebagai sesuatu yang mesti harus diberantas, dihancurkan dilarang dan lain sebagainya.

Keputusan pemerintah DKI Jakarta untuk melarang ajaran aliran yang dianggap "sesat" baru-baru ini, aliran Al Qiyadah Islamiyah (ini bukan yang pertama), adalah jelas-jelas menodai konstitusi dan demokrasi yang kita bangun saat ini, kita semua mafhum konstitusi negara kita bukanlah konstitusi yang berlandaskan agama tertentu atau sekte terentu, semua orang pun tahu itu, dan dalam UUD dan Pancasila pun setiap umatnya dijamin untuk memeluk suatu agama sesuai dengan keyakinannya. Saya sudah capai mendengar berita-berita yang semacam ini.

Saya yakin ke depan akan semakin banyak bertumbuhan (saya pikir ini adalah sebuah keniscayaan dari sebuah ajaran atau kredo) sekte-sekte baru yang oleh masyarakat kebanyakan akan dianggap sesat, hemat saya, fenomena ini muncul seiring dengan terlalu banyak disintegritas di dalam kehidupan ber-Indonesia kita, terlalu banyak kekecewaan dan ketika ada harapan-harapan, dan harapan itu bisa dipenuhi dengan jalur instan, maka muncullah yang namanya sekte yang dianggap "sesat" itu.

Kita masih belum Indonesia, kita hanyalah sekumpulan suku-suku kecil yang disekat-sekat dengan perbedaan agama, ras, bahasa dan berbagai macam perbedaan lainnya, tapi meski kita belum Indonesia, mari kita terus meng-Indonesia, Indonesia bangkit!

Komentar